Berawal dari keprihatinan akan
perilaku masyarakat yang belum memahami hidup bersih dan sehat, Komunitas Gerakan Hidup Bersih dan Sehat
dideklarasikan di Kabupaten Banyuwangi pada
tanggal 28 Februari 2014. Memang tidak mudah untuk merubah perilaku masyarakat.
Perubahan perilaku tidak bisa dihasilkan dalam waktu yang singkat.
Meskipun demikian harus ada seseorang atau sekelompok orang yang tetap
menyerukan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Contohnya adalah perilaku
membuang sampah pada tempatnya dan mencuci tangan dengan sabun dan air
bersih. Meskipun kelihatan sepele namun
kedua hal tersebut bila dijalankan secara konsisten dan dibiasakan sejak usia dini
akan bisa merubah perilaku masyarakat menjadi lebih baik. Apabila sejak usia
dini anak-anak dibiasakan untuk hidup bersih dan sehat maka saat dewasa ia
sudah akan terbiasa berperilaku hidup bersih dan sehat. Memang perilaku hidup
bersih dan sehat (PHBS) ini perlu dilatih dan dibiasakan sejak usia dini.
Seiring
perkembangan globalisasi dan epidemiologi penyakit, persoalan kesehatan akibat
perilaku dan gaya hidup manusia semakin kompleks. Perbaikannya tidak hanya pada
pelayanan kesehatan justru faktor lingkungan dan rekayasa kependudukan wajib diperhatikan.
Karena itu, gerakan perubahan perilaku sehat masyarakat harus digalakkan. Bagi
para tenaga medis, merubah perilaku sehat masyarakat adalah sebuah keharusan. Berdasar
penelitian perilaku memiliki andil 30 – 35 % terhadap derajat kesehatan publik.
Dari fakta ini maka diperlukan berbagai upaya mengubah perilaku masy arakat
yang tidak sehat menjadi sehat. Salah satunya melalui program Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS) yang dicanangkan oleh Kementrian Kesehatan (Kemenkes)
RI.
Menurut
dr. Bintari Wuryaningsih pendiri Gerakan Hidup Bersih dan Sehat (GHBS) awalnya
mereka geregetan melihat perilaku masyarakat sekitar yang masih sering membuang
sampah sembarangan. Di mana-mana terpampang tulisan dilarang membuang sampah
sembarangan, bahkan sampai hukuman denda bagi yang melanggarnya namun tetap
saja masih banyak yang membuang sampah tidak di tempatnya. Mereka seolah tidak
peduli terhadap bahaya sampah bagi kesehatan dan dampaknya terhadap lingkungan.
Akhirnya kami membuat gerakan untuk merubah perilaku masyarakat sekitar agar
lebih peduli pada kesehatan pribadi dan peduli pada kebersihan lingkungan.
Informasi
mengenai kesehatan bukan hanya milik para petugas kesehatan namun milik semua
orang. Setiap orang memiliki hak untuk hidup sehat tanpa terkecuali. Selama ini
masih banyak masyarakat yang awam akan informasi kesehatan, seringkali mereka
berobat ketika sudah parah. Padahal bila diketahui secara dini penyakit akan
lebih mudah disembuhkan dan lebih efisien biaya pengobatannya. Istilahnya lebih
baik mencegah daripada mengobati.
Visi
GHBS adalah membantu pemerintah untuk mewujudkan Indonesia Sehat lewat
penerapan PHBS dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan misi GHBS adalah membantu
terwujudnya Indonesia Sehat lewat semboyan GHBS: “Hidup Sehat dimulai dari diri
sendiri, sejak usia dini, dimulai dari hal-hal kecil, SEKARANG JUGA....!!!”
Anggota
komunitas ini sudah mencapai ratusan orang, kebanyakan bergabung dari media
sosial. Tidak hanya para petugas kesehatan seperti dokter, perawat, bidan,
petugas Puskesmas dll, anggota komunitas ini juga berasal dari berbagai
kalangan mulai guru, mahasiswa, karyawan swasta, PNS, ibu-ibu PKK dan
lain-lain. Intinya kami memulai dari hal-hal kecil seperti sosialiasasi
pentingnya cuci tangan dan membuang sampah pada tempatnya.
Komunitas
ini juga bersinergi dengan komunitas-komunitas lain untuk saling mendukung,
contohnya bersinergi dengan Gerakan Merdeka Dari Sampah Banyuwangi (MDS
Banyuwangi). GHBS ikut mensukseskan program-program MDS dengan cara ikut
mensosialisasikan program Bank Sampah ke ibu-ibu PKK wilayah Banyuwangi dan
sekitarnya, menyelenggarakan workshop pengolahan sampah menjadi barang-barang
yang bernilai sertai menjadi provider dalam program Berobat Membayar Sampah
yang bekerja sama dengan Bank Sampah Banyuwangi. Caranya masyarakat menabung
sampah di Bank Sampah Banyuwangi lewat Bank Sampah Unit masing-masing. Uang
hasil menabung sampah tersebut bisa digunakan untuk berobat di Klinik Berobat
Membayar Sampah yang beralamat di Jalan Agus Salim No. 53 Banyuwangi. Hanya
dengan membawa buku tabungan BSB warga bisa berobat dengan gratis.
Tujuan
dari GHBS adalah untuk memasyarakatkan hidup bersih dan sehat terutama
menghindari penularan penyakit kepada masyarakat yang lain. Kegiatan-kegiatan
yang pernah dilakukan antara lain :
1. Memberikan
edukasi tentang pentingnya cuci tangan dan membuang sampah yang benar dengan
sasaran anak usia PAUD, TK, SD, Pondok Pesantren, Ibu-ibu PKK dan pengajian di
wilayah Banyuwangi dan sekitarnya.
2. Ikut
mendukung program MDS lewat sosialisasi pengolahan sampah yang baik di
lingkungan sekitar kepada Ibu-ibu Dasawisma wilayah Banyuwangi dan sekitarnya.
3. Talkshow
di radio tentang Manfaat Bank Sampah saat Peringatan Hari Sampah Nasional 2014
dan 2015.
4. dr.
Bintari Wuryaningsih selaku pendiri dan pelopor Komunitas GHBS telah menjadi
provider program Berobat Membayar Sampah bekerja sama dengan Bank Sampah
Banyuwangi.
5. Menyelenggarakan
Workshop Daur Ulang Sampah menjadi barang-barang yang berguna untuk Ibu-ibu PKK
di wilayah kelurahan Tamanbaru.
6. Menggelar
sosialiasasi mengenai pembiasaan hidup bersih dan sehat yang dikemas dengan
cara yang menarik seperti demo cuci tangan bersama Dokter Kecil wilayah
Banyuwangi, menggelar operet PHBS dengan mendatangkan artis cilik dari Yogya.
7. dr.
Bintari juga menjadi Narasumber dalam Seminar Recycle dengan tema “Mewujudkan
Lingkungan yang Bersih dan Sehat dengan Daur Ulang Sampah” di STIKOM PGRI
Banyuwangi.
8. Untuk
memperingati HUT GHBS yang pertama dan sekaligus peringatan hari Kartini GHBS menggelar Pameran IKM serta Demo Memasak
Makanan Sehat Bekal Anak Sekolah. Demo masak ini bertujuan memberikan informasi
kepada orang tua murid dan guru-guru mengenai pentingnya memberikan bekal
sekolah yang sehat dan bergizi tinggi beserta cara mengolahnya dengan cara yang
menarik bagi anak dan keluarga. Demo Masak ini akan dipandu oleh Chef Reza dari
Hotel Santika Banyuwangi
Harapan kami
semoga masyarakat mendapatkan manfaat dari keberadaan GHBS ini di Indonesia dan
mudah-mudahan GHBS dapat terus eksis hingga tercapai visi dan misinya membantu
pemerintah mewujudkan Indonesia Sehat lewat sosialisasi PHBS kepada masyarakat
Indonesia.
Informasi lain
seputar kegiatan GHBS dapat dilihat melalui fanpage kami di Facebook : Gerakan Hidup Bersih dan Sehat